Selasa, 05 Januari 2010

JIWA DAN TUBUHKU

JIWA DAN TUBUHKU

Aku adalah seseorang yang buta dunia dan akhirat. Bila aku bisa memilih, aku ingin hidup di dunia yang kekal tanpa kebimbangan dan berkobarnya hawa nafsu. Agamaku adalah Islam, tapi yang aku ragukan “Islamkah aku? Kehidupanku tak lepas dengan lingkungan yang terus dan terus membodohiku.
Saat aku berjalan di perempatan jalan yang sepi tiba-tiba ada suara. Seseorang bertanya , “Hai kaum hawa, apa keyakinanmu, sehingga kau pelototkan auratmu?”
Akupun menjawab,”Hai saudaraku, aku memakai busana rapat dan ini jelas bahwa agamaku, keyakinanku, dan imanku adalah islam. Yang kusembah hanyalah Dia, Pemilik Jagad Raya, yaitu Allah SWT.”
Dengan tersenyum jijik dan mengerutkan kening, dia pun kembali bertanya,
“sungguh? Aku tahu bahwa kau memakai kerudung putih yang membuat wajahmu cantik, tetapi tidak untuk leher sampai kakimu yang membuat semua laki-laki di jagad raya ini terpesona kecuali aku. Apakah Islammu hanya di muka saja atau hanya di lapisan kulitmu?”
Waktu itu, terik matahari mulai menusuk ubun-ubun dan membuat keadaan semakin kacau. Semua ranting dan dedaunan tak henti-hentinya menghantamku dengan kotoran debu. Tubuh terkena guyuran keringat tiada henti. Aku tak tahu apa yang tlah terjadi pada diriku, jantungku berdetak serasa detik-detik bom akan meledak, sel tubuh berhenti sejenak untuk menyasikkan ledakan hebat. Matanya yang tajam telah menusuk jiwa, akhirnya dengan langkah nekat kuberanikan untuk melihat busanaku. Sungguh betapa malunya aku! Aku menyimak apa yang ada padaku. Aku memang memakai kerudung putih, kerudung favorit, buah tangan dari orang tuaku. Aku memang memakai baju lengan panjang berwarna hijau muda polos, tetapi sungguh terlihat lekuk tubuhku yang…! Lekuk dada yang menonjol. Selintas terbesit “Ternyata aku seksi juga ya…?”
Kulanjutkan pandanganku ke bawah. Saat itu aku memakai celana pensil warna hitam. Dengan celana itu, tampak sekali pergelangan kaki dan pahaku yang kecil, mungkin dari belakang terlihat betapa besarnya pantatku. Aku ungguh malu, aku tlah berdosa telah membangkitkan hawa nafsu Si buaya darat.. tiba-tiba aku mendengar suara buku terjatuh. Kupejamkan mataku sejenak lalu ku mencari asal sumber suara itu. Ternyata bukunya terjatuh dan dia permisi untuk melanjutkan perjalanannya. Akhirnya aku berjalan cepat untuk pulang ke kos-kosan yang jaraknya sekitar 1 m dari tempatku diadili.
Sampai di rumah, aku kunci rapat-rapat kamarku. Kulepas kerudungku dan kuluapakan emosiku.
“ Emangnya tu cowok siapa? Kenal aja enggak! Kenapa aku yang dimarahi? Padahal orang di luar sana banyak yang ga’ pake’ jilbab. Pake’ rok mini, puser keliatan, pake’ kaos masuk angin. Masih bagusan aku donk!”
Aku terus duduk termenung, 5 menit kemudian aku ganti busana itu dengan busana yang aku beli waktu lebaran 3 bulan yang lalu dan hanya aku pakai sekali saat shalat Idul Fitri. Aku berdiri di depan kaca tempatku bersolek. “Sungguh anggunnya diriku jika aku memakai seperti ini. Jiwaku terasa tentram dan damai. Mengapa tidak dari dulu aku berpakaian seperti ini?”, ujarku. Aku duduk termenung di tempat tidur sambil kupeluk guling berwarna hijau. Kini aku sadar sesungguhnya aku memakai jilbab bukan aku ingin menutup aurat, bukan aku ingin melaksanakan perintah Allah tapi aku seperti ini gara-gara cowokku tlah direbut cewek yang berkerudung. Padahal tu cowok berjanji hidup dan matinya hanya untuk aku. Aku memakai kerudung supaya cowok-cowok suka padaku, Tapi itu sudah berlalu, tanpa terasa aku meneteskan air mata. Lalu terbesit dalam anganku adalah cowok yang tadi. Dia lumayan cakep, hidung sedang, kulit kuning, memakai celana hitam panjang dan longgar dan dia memaki baju putih lengan panjang. Baru kali ini, ada seseorang yang berani menggurui aku, padahal aku adalah orang yang suka menggurui tapi tak suka digurui oleh siapa pun termasuk orang tuaku. Kali ini, aku harus mengalah karena yang dia ucapkan itu benar. Jika aku bertemu dia nanti aku akan mengucapkan terimakasih. Sebelum aku beranjak dari tempat tidurku untuk shalat ashar, kini aku sadar islam bukan tubuhku tapi islam adalah jiwaku.
(Pink-1/FinRed)

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com